Rabu, 11 Februari 2009

Cahaya Cinta Ilahi



www.duniasastra.com


Cinta Ilahi bagaikan buah karunia, yang bermaniskan rahmat dari surga dan menjadi sebuah air keberkahan bagi jiwa.

Ketika langit menunjuk denyut nadi, mentakdirkan dan menuntunkan jejak langkahnya pada Cinta,

maka lembaran Cinta yang terlahir dan tergerai darinya akan tulus dan suci ; bagai kain putih tak ternoda.

Lembaran itu akan membalut luka hati hingga membawa duka pada kebahagiaan.

Kain Cinta yang berhiaskan corak angan dan nafsu; adalah kain cinta yang bersumber dari bumi.

Serat kain seperti itu akan mudah lusuh dan memudar warnanya, apabila keindahan kain yang dibayangkan tidak sesuai dengan harap dan kenyataan.

Cahaya Cintaku yang menerangi dirinya, tidak bersumber dari sumbu bumi; bukan pula dari matahari.

Ia bersinar dengan kilau kebenaran surga, wujudnya kan menghias abadi dikedalaman jiwa.

Surgalah yang meraih dan menuntun tanganku untuk terbang bersama sayap-sayap cinta.

Biarpun panah cinta melesat kencang melukai sayapku. Ia pulalah yang nanti membalut lukaku.

Bagaimana mungkin aku akan melepaskan diri dari balutan kasihnya ,

sedang Cinta telah menunjuk dan mengilhamkan cahaya kasihnya untukku

Hartono Benny Hidayat In Elaboration