Rabu, 11 Februari 2009

Maafkan Bunda ya, Nak...
Sabtu, 10-01-2009 07:07:45 oleh: Kusriati
Kanal: Sastra
Matamu terpejam terlelap dalam buaian malam

Pasrah, tak berdosa tak berdaya

Maafkan bunda ya, Nak

Atas teriakan keras bunda tadi pagi saat kau merengek

Menginginkan bunda tetap ada disampingmu

Bunda harus bekerja, nak

Menambah rupiah demi rupiah untuk sekadar menyambung kebutuhan kita

Kelak, pada waktunya kau akan tahu

Bahwa semua yang kita dapat tak begitu saja jatuh dari langit

Seperti dongeng yang seringkali kau dengar

Maafkan Bunda ya, nak

Atas cubitan gemas Bunda saat kau menumpahkan air minum diatas paper work yang baru selesai bunda kerjakan semalaman

dan matamu memandang bunda penuh ketakutan

tanganmu berusaha meraih tangan Bunda untuk sekadar mendapat kata maaf

Tapi saat itu Bunda marah,

Kesabaran Bunda melayang entah kemana

Dan Bunda abaikan tatapan maafmu

Wajah bersalahmu.. rona sedihmu…

Maafkan Bunda ya, nak

Ketika sore itu, sepulang Bunda bekerja kau merajuk

Minta ditemani menata lego menjadi sebuah istana megah impianmu

Lalu bunda marah saat kau lempar mainanmu

Tanpa Bunda sadari betapa seharian kau menunggu Bunda di rumah

Dan sebelum terlelap tadi,

Bibirmu yang mungil mencium Bunda

Mengucapkan selamat tidur dan berkata “Bunda, aku sayang sekali sama Bunda…”

Dan bibir Bunda kelu sekali Mata bunda hanya mengembun Ah, sayang… andai Bunda dapat menebus

Semua kesalahan yang pernah Bunda lakukan padamu di hari kemarin…?

Andai ada hal terbaik yang mampu Bunda lakukan untukmu…?

Bunda masih punya kesempatan itu kan?

0 komentar: